Senin, 01 Agustus 2016

Akhirnyaaa...



Akhirnyaaa, buka blog lagi. Setelah postingan terakhir di bulan april, saya belum lagi menulis cerita kenangan apapun. Padahal di kepala ini sudah banyak sekali yang ingin saya tuliskan. Tentang kepulangan ke indonesia. Umrah 3 hari part 2, kebersamaaan dengan keluarga, kemudian tanpa terasa sudah 6 bulan di negeri tercinta. Juga tentang LDR part 4 dan bumbu-bumbunya, nangisnya, ketawanya.  Juga tentang rindu, rindu, dan rindu. Hingga akhirnya Allah izinkan untuk melepas kerinduan itu lewat pertemuan dengan abi-nya yang ditunggu dan amat dirindu. 

6 bulan ini banyak sekali yang terlalui. Diantara semua itu, kehadiran dia yang dinanti dan dirindu menjadi kebahagiaan yang teramat kami syukuri. Alhamdulillahilladzy bini’matihi tatimmush sholihaat J

Bisa dibilang sejak berangkat kesudan 2013 lalu, kepulangan kali ini adalah yang teeeer-lama. Dan belum tahu balik sudan-nya kapan. Hahah. :p  ‘alaa kulli haal, postingan kali ini saya sebenarnya mau menulis cerita kenangan. Tujuannya seperti yang selalu saya tulis dalam setiap postingan, “untuk dikenang” suatu hari nanti.

Jadi ceritanya, semenjak drama “ditinggal temus” berakhir, saya dan suami sama sekali tidak ada niatan untuk pulang. Dikarenakan suami yang lagi sibuk dengan s2-nya, sayapun lagi kuliah dan akan imtihan di bulan januari. Ditambah pula dengan kondisi kami yang belum memungkinkan. Hingga akhirnya karena beberapa alasan tertentu, kami harus pulang. (harus banget? :p) Kemudian segeralah suami mengurus segala sesuatunya, seperti khuruj audah, dsb. Sementara saya si istri sholehah (aamiin :D) sibuk dengan persiapan imtihan.

Karena pulangnya naik saudia, otomatis kami transit Jeddah. Alhamdulillah-nya bisa sekalian umrah, kita tinggal mengurus visa transit 3 hari. Jadinya selama 3 hari kami bisa keluar Jeddah. Suami memilih ke madinah terlebih dahulu, baru kemudian berangkat ke-mekkah agar pulangnya lebih dekat ke Jeddah.

Setelah fix akan pulang dan imtihan selesai, mulailah saya sibuk (baca:pusing) dengan episode mengepak buku-buku suami yang dengan hebohnya mau dia bawa pulang semuaaaaa. Katanya biar nanti kalau sudah selesai di sudan, tidak kewalahan. Bayangkan saja, buku-buku dari jaman dia tahun satu, masih kurus :p, jauh sebelum nikah, sampai 5 tahun di sudan harus saya sortir semuaaaa. Butuh 2 hari buat selesai. Itupun disela-sela kesibukan pak suami yang sibuknya Maasya Allah! -_- total bagasi kami bikin deg-degan, takut over bagasi. Isinya 80 persen buku semuaaaa, baju-baju dikorbankan, lebih banyak yang ditinggal. Tak apalah. Demi pak suami, ibu istri rela. 

Tanggal 3 Februari, kami akhirnya berangkat menuju Jeddah. Saat check in, saya harap-harap cemas, berdoa semoga barang kami tidak over bagasi. Alhamdulillah semua koper beserta kardus berisi buku lolos. Setelahnya barulah saya bisa tenang.  Meski begitu saya dan suami harus kuat-kuat mengangkat ransel dan koper kecil untuk dibawa ke cabin, sebab isinya benar-benar kami maksimalkan semuat-muatnya. Hahaah. Kemudian berangkatlah kami ke Jeddah…


Bersambung di postingan Umrah 3 hari part 2…



0 komentar:

Posting Komentar

Who am i?

Foto saya
Khartoum, Al Khartoum, Sudan
Ikhwan's No.3 | Fakhrurrazi's 💍| Cintanya Al amin Muhammad| Student Mom yang menikah di usia 16 dan masih terus belajar menjadi Ibu, Istri, dan anak yang sholihah.

Followers