Jumat, 28 Juli 2017

Mereka.


Hari ini saya sadar.

Bahwa ternyata memang, akan selalu saja ada orang-orang yang senangnya mengomentari hidup orang lain. Menyudutkan dan mendzalimi, memfitnah dan menghibahi. Sementara dirinya bahkan tak memahami secara utuh.

Oh, tidak! Ternyata memang mereka tak ingin memahami. Kukatakan sekali lagi, mereka tak ingin memahami. Mereka menutup telinga dan hanya ingin menggunakan lisannya di luar batas.

Hari ini, ada banyak sekali cara untuk meyakiti orang lain. Berlindung dengan kalimat, "jangan baper!" membuatnya seakan sah-sah saja menunjuki orang-orang yang dianggapnya tak sesuai dengan keinginan.

Kalau saja mereka ingin lebih mendengar. Kalau saja mereka ingin lebih menahan diri. Kalau saja mereka ingin memahami secara utuh lebih dulu. Atau bahkan kalau saja mereka tak usah mengomentari hal-hal yang tak mereka ketahui.

Oh, kalau saja mereka... mungkin esok hari mereka tak akan begitu menyesali. Kini, setelah mereka akhirnya paham dan mengerti, tinggallah penyesalan.

Mereka... mereka yang terdzalimi dan memilih bungkam bersabar dan mengadu pada RabbNya.
Mereka... mereka yang akhirnya menyadari dan penuh sesal atas perlakuan terhadap saudaranya sendiri.
Mereka... mereka yang tidak lain adalah kita.

#Wallahi, betapa Mulia kesabaran itu. Pun betapa sulit menggapainya. Hanya hati-hati yang bening dan tulus mengharap RidhoNyalah yang mungkin bisa mencecap indah nikmatnya buah dari kesabaran.

Khartoum, Jumat 28 July 2017.

Aisyah Ikhwan Muhammad, ketika menanti mpasi Bang Dogan hangat.



Jumat, 21 Juli 2017

Untukmu Teman...


Teman...

Kadangkala, tidak setiap hal tentang cerita kehidupan orang lain perlu kamu pertanyakan.

Meski begitu besar keingintahuanmu, begitu dalam rasa penasaranmu. Sesekali, cobalah untuk menahannya.

Bagimu, mungkin pertanyaan itu hanyalah sepele dan biasa. Setelah kamu dapatkan jawaban, puaslah kamu dan selesai sudah penasaranmu.

Tapi tahukah teman, bagi sebagian mereka, pertanyaanmu itu akan meninggalkan rasa yang akan kamu mengerti kelak apabila berada di posisinya.

Ayolah, teman. Tidak sesulit itu menahan diri. Bukankah jika mereka ingin, suatu hari mereka akan berbagi juga akan ceritanya?
Jika kamu memang betul peduli, bukankah mendoakannya diam-diam justru lebih indah dan menjadi bukti kepedulian yang begitu besar?

Lalu, Untukmu teman-teman...

Yang hari-harinya dihinggapi begitu banyak pertanyaan. Yang tentu tak bisa kamu ketahui tulus tidaknya.

Pertanyaan yang hari ini membuatmu jenuh, esok hari membuatmu sedih. Menyisakan setetes air mata yang kau tahan-tahan. Menunggu waktu malam dimana bisa kamu adukan setiap gundahmu pada Rabb yang Maha Mendengar setiap Doa.

Teman, bersabarlah. Terkadang buah dari kesabaran akan terasa jauh lebih nikmat. Hari ini kamu mungkin bersedih, namun esok hari hanya Allah yang tahu.

Niatkanlah setiap kesabaranmu berbuah pahala disisiNya. Tak perlu kamu jawab setiap pertanyaan yang melukai hatimu. Sebab kelak dengan IzinNya, setiap pertanyaan itu akan terjawab juga dengan sendirinya.

Jangan bersedih teman, ada Allah bersamamu. 😊

Who am i?

Foto saya
Khartoum, Al Khartoum, Sudan
Ikhwan's No.3 | Fakhrurrazi's 💍| Cintanya Al amin Muhammad| Student Mom yang menikah di usia 16 dan masih terus belajar menjadi Ibu, Istri, dan anak yang sholihah.

Followers